Mekanisme terjadinya Eliminasi pada Alkil Halida dan Alkohol
Mekanisme terjadinya Eliminasi pada Alkil
Halida dan Alkohol
Eliminasi Reaksi pada Alkil Halida
Alkil
halida mengalami reaksi dehidrohalogenasi dimana penghilangan hidrogen dan
halogen dari karbon yang berdekatan menghasilkan ikatan rangkap.
A. Mekanisme E2 dan E1
Mekanisme reaksi eliminasi serupa dengan
yang terjadi substitusi nukleofilik.
B. Perbandingan Reaksi
E2 dan E1
Mekanisme E2 adalah proses satu langkah
terpadu di mana nukleofil abstrak ion hidrogen dari satu karbon sementara
halida meninggalkan dari berdekatan satu. Mekanisme E1 adalah dua langkah dan
melibatkan sebuah karbokation antara terbentuk pada saat berpindahnya ion
halida pada langkah pertama. E2 Reaksi bimolekuler dan laju reaksi bergantung
pada konsentrasi alkil halida dan nukleofil. Tingkat reaksi E1 tergantung pada
langkah paling lambat, pembentukan karbokation, dan dipengaruhi hanya dengan
konsentrasi alkil halida; reaksinya tidak imajinatif. E2 Reaksi melibatkan anti
eliminasi dan menghasilkan alkena tertentu, baik cis atau trans. Reaksi E1
melibatkan karbokation tingkat menengah dan dengan demikian memberi produk dari
kedua syn dan anti eliminasi.
C.
Mekanisme Reaksi
Langkah 1: Bromida bereaksi dan dilarutkan
dengan pelarut etanol berair. Hasil antara karbokation.
Langkah 2: Hidrooksida mengabstrak ion
hidrogen untuk menyelesaikan eliminasi. Karbokasinya dinetralisir, bentuk
ikatan rangkap.
Ini adalah mekanisme satu langkah terpadu
yang mengikat ikatan dan obligasi baru terbentuk sekaligus.
Eliminasi Reaksi pada Alkohol
Fokus
perhatian pada OH; Keluarkan dan
hidrogen dari yang berdekatan karbon. Bentuk ikatan rangkap antara dua karbon
ini. Bila lebih dari satu produk eliminasi adalah mungkin, bentuk alkena
tersubstitusi paling utama didominasi.
Pertanyaan
1.
Apa saja mekanisme eliminasi yang lain pada alkil halida? Jika
ada
2.
Bagaimana cara proses mekanisme terjadinya eliminasi pada obat
sakit kepala (Parasetamol)? Jika ada
3.
Mengapa kita harus memulai proses eliminasi pada alkil halida?
Saya akan menjawab pertanyaan diatas yaitu nomor 3
BalasHapusJawab:
Karena pada senyawa alkil halide pada kondisi tertentu , metal halide dan alkil halide primer cenderung menghasilkan produk substitusi, pada kondisi setara alkil halide tersier cenderung menghasilkan kedua produk substitusi dan eliminasi. Tetapi jumlah produk yang dihasilkan bergantung pada kondisi reaksi.
sya akan menjawab permasalahn yang anda tampilkan nomer 1.
BalasHapusuntk mekanisme pada eliminasi alkil halida tentu ada yaitu :
Mekanisme reaksi E1
Mekanisme reaksi E1 merupakan alternatif dari mekanisme reaksi SN1. Karbokation dapat memberikan sebuah proton kepada suatu basa dalam reaksi eliminasi
Tahap 1 reaksi E1 berjalan lambat. Tahap lambat atau penentuan ialah tahap ionisasi dari substrat yang menghasilkan ion karbonium
Tahap 2 reaksi E1 berjalan cepat.
Mekanisme Reaksi E2
Reaksi E2 adalah proses satu tahap. Nukleofil bertindak sebagai basa dan mengambil proton (hidrogen) dari atom karbon yang bersebelahan dengan karbon pembawa gugus pergi. Pada waktu yang bersamaan, gugus pergi terlepas dan ikatan rangkap dua terbentuk. Reaksi E2 menggunakan basa kuat seperti OHˉ, ORˉ, dan juga membutuhkan kalor. Dengan memanaskan alkil halida dalam KOH, CH3CH2ONa.
Konfigurasi yang terbaik untuk reaksi E2 adalah konfigurasi dimana hidrogen yang akan tereliminasi dalam posisi anti dengan gugus pergi. Alasannya ialah bahwa pada posisi tersebut orbital ikatan CH dan CX tersusun sempurna yang memudahkan pertumpangtindihan orbital dalam pembentukan ikatan baru
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan No.1
BalasHapusBerdasarkan literatur yang saya baca, hanya ada penjelasan mengenai mekanisme reaksi pada paracetamol, tetapi tidak terlalu spesifik mengenai mekanisme reaksi eliminasinya. Berikut pemaparan nya :
MEKANISME REAKSI
Paracetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandins dengan mengganggu enzim cyclooksigenase (COX). Parasetamol menghambat kerja COX pada sistem syaraf pusat yang tidak efektif dan sel edothelial dan bukan pada sel kekebalan dengan peroksida tinggi. Kemampuan menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak inilah yang membuat paracetamol dapat mengurangi rasa sakit kepala dan dapat menurunkan demam tanpa menyebabkan efek samping,tidak seperti analgesik-analgesik lainnya.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan No.2
BalasHapusBerdasarkan literatur yang saya baca, hanya ada penjelasan mengenai mekanisme reaksi pada paracetamol, tetapi tidak terlalu spesifik mengenai mekanisme reaksi eliminasinya. Berikut pemaparan nya :
MEKANISME REAKSI
Paracetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandins dengan mengganggu enzim cyclooksigenase (COX). Parasetamol menghambat kerja COX pada sistem syaraf pusat yang tidak efektif dan sel edothelial dan bukan pada sel kekebalan dengan peroksida tinggi. Kemampuan menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak inilah yang membuat paracetamol dapat mengurangi rasa sakit kepala dan dapat menurunkan demam tanpa menyebabkan efek samping,tidak seperti analgesik-analgesik lainnya.