Reaksi-Reaksi Spesifik pada Protein


Reaksi-Reaksi Spesifik pada Protein
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsion alkarboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA. Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.

Reaksi kondensasi dua asam amino membentuk ikatan peptida
Pada umumnya asam amino diperoleh sebagai hasil hidrolisis protein, baik menggunakan enzim maupun dengan menggunakan asam, dengan cara ini diperoleh campuan bermacam-macam asam amino dan untuk menentukan jenis asam amino maupun kualitasnya masing-masing asam amino perlu diadakan pemisahan antara asam-asam amino tersebut.
Ada beberapa ciri molekul protein yaitu:
1)    Berat molekulnya besar, ribuan bahkan sampai jutaan, sehingga merupakan makromolekul.
2)    Umumnya terdiri dari 20 asam amino.Asam amino berikatan secara kovalen satu dengan yang lainnya dalam variasi urutan-urutan yang bermacam-macam, membentuk suatu rantai polipeptida. Ikatan peptida merupakan ikatan gugus karboksil dari asam amino yang satu dengan asam amino lainnya. 
3)    Terdapatnya ikatan kimia lain  yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur 3 dimensi protein. Sebagai contoh ikatan hidrogen, ikatan hidrofob/ikatan apolar, ikatan ion atau ikatan elektrostatik dan ikatan Van der Waals.
4)    Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti: pH, radiasi, temperatur, dan medium pelarut.
5)    Umumnya reaktif dan sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugus samping yang reaktif dan susunan khas struktur molekulnya.
6)    Beraksi positif terhadap pereaksi uji-uji yang spesifik seperti: Biuret, Ninhidrin dan Millon, Xantoprotein, Sakaguchi, Adamkiewitz.
Reaksi-reaksi untuk mengidentifikasi asam amino dan protein antara lain:
a.     Reaksi sakaguci
Reaksi sakaguci dilakukan dengan menggunakan pereaksi nafol dan natrium hipobromit. Pada dasarnya reaksi ini dapat memberi hasil positif apabila ada gugus guanidin. Jadi arginin atau protein yang mengandung arginin dapat menghasilkan warna merah.
b.    Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi reaksi ini positif jika mengandung tirosin, fenil alanin  dan triptofan (Poedjadi,1994).
c.     Reaksi Hopkins-Cole
Triptofan dapat berkondensasi dengan beberapa aldehida dengan bantuan asam kuat dan membentuk senyawa yang berwarna. Larutan protein yang mengandung triptofan dapat direasikan dengan pereaksi Hopkins-Cole yang mengandung asam glioksilat.. Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan. Reaksi Hopkins-Cole memberi hasil positif khas untuk gugus indol dalam protein.
Tiga jenis polimer yang lazim di alam adalah polisakarida, protein, dan asam nukleat. Kami hanya melihat polisakarida, sekarang kita akan mengalihkan perhatian kita pada protein dan peptida yang secara struktural sama, tetapi lebih pendek.
Peptida dan protein adalah polimer dari asam amino. Asam amino dihubungkan bersama oleh ikatan amida. Asam amino adalah asam karboksilat dengan gugus amino terprotonasi pada α-karbon.

Polimer asam amino dapat tersusun dari sejumlah asam amino. Dipeptide mengandung dua asam amino yang saling terkait, tripeptide mengandung tiga, oligopeptide mengandung 4 hingga 10, dan polipeptida mengandung banyak. Protein adalah polipeptida yang terbentuk secara alami yang terdiri dari 40 hingga 4000 asam amino. Protein melayani banyak fungsi dalam sistem kehidupan. Lebih dari 28 juta protein diketahui.
Protein Struktural
Protein ini memberi kekuatan pada struktur biologis atau melindungi organisme dari lingkungannya. Misalnya, kolagen adalah komponen utama tulang, otot, dan tendon; keratin adalah komponen utama rambut, kuku, bulu, dan lapisan luar kulit.
Protein Pelindung
Venom ular dan racun tanaman adalah protein yang melindungi pemiliknya dari pemangsa. Protein pembekuan darah melindungi sistem vaskular ketika terluka. Antibodi dan antibiotik peptida melindungi kita dari penyakit.
Enzim
Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi yang terjadi di sel.
Hormon
Beberapa hormon, senyawa yang mengatur reaksi yang terjadi dalam sistem kehidupan, adalah protein.
Protein dengan Fungsi Fisiologis
Protein ini termasuk yang mengangkut dan menyimpan oksigen di dalam tubuh, menyimpan oksigen di otot, dan mengontraksi otot.

Permasalahan:
1.     Bagaimana terjadi jika ada bahan konsumsi seperti susu tidak memilili kandungan protein?
2.    Apa saja reaksi-reaksi protein pada air liur serta apa kegunaannya?
3.    Bagaimana proses terjadinya reaksi antara asam amino dengan alkohol?

Komentar

  1. saya akan mencoba menjawab pertanyaan ke-3
    Praktikum uji kadar protein metode pengendapan menggunakan bahan telur puyuh, pertama-tama diambil putih telurnya, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 ml. Tabung pertama dimasukkan 1 ml Larutan HCL 0,2 M dan tabung ke-dua dimasukkan 1 ml larutan NaOH 0,2 M. Pada tabung yang ditambahkan HCL 0,2 M warnanya putih keruh dan terdapat endapan. Kemudian ditambahkan alkohol 95% sebanyak 1 ml, warnanya menjadi putih keruh, mengendap sebagian dan berbentuk seperti gel. Pada tabung ke-dua yang ditambahkan NaOH 0,2 M sebanyak 1 ml, terbentuk warna putih bening dan terdapat butiran gelembung. Kemudian ditambahkan alkohol 95% sebanyak 1 ml, warnanya bening dan mengendap seluruhnya seperti gel. Terbentuknya endapan pada kedua perlakuan disebabkan karena penambahan alkohol yang mampu mengikat air sehingga kelarutan protein dalam air berkurang dan terbentuklah endapan. Hal ini sesuai dengan Rismaka (2009) yang menyatakan bahwa Penentuan protein

    metode pengendapan alkohol adalah kompetisi pembentukan antara protein-air dengan alkohol-air.Alkohol dapat mengendapkan protein karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air sehingga kelarutan protein dalam ar berkurang.

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab permasalahan yang ke-2
    Yakni untuk kegunaan dari air liur sebagai berikut:
    Fungsi air liur bagi kesehatan yang dapat berperan penting bagi metabolisme. Jangan khawatir jika di dalam mulut anda terdapat banyak kandungan virus, bakteri, dan jamur. Sebab sudah di netralisir pergerakannya dan aktivitasnya oleh senyawa anti bakteri yang ada di dalam kelenjar air liur. Itulah sebabnya mengapa anda di larang meludah sembarangan. Jika bakteri, virus, dan jamur yang ada di dalam tubuh jumlahnya lebih besar dari air liur yang mengandung senyawa anti bakteri akan membuat tubuh anda sakit.

    Berikut adalah beberapa fungsi air liur :
    1.Menetralkan bakteri, virus, dan jamur yang masuk
    2.Berguna untuk membantu mengolah makanan
    3.Membantu membolak balikkan makanan saat di gigit
    4.berguna dalam pengolahan enzim
    5.Mengandung zat zat yang penting bagi tubuh
    6.Mengandung sistem imun
    7.membantu merasakan makanan
    8.Membantu Menyembuhkan luka
    Dan masih banyak yang lainnya
    Untuk rekasi protein pada air liur sebagai berikut:
    1.reaksi reduksi gula pada air liur menggunakan asam klorida
    2.uji reaksi musin menentukan kadar protein pada air liur
    Dan mungkin masih ada yang lain saya hanya mendapat 2reaksi saja

    BalasHapus
  3. baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan pertama

    pada dasarnya susu mengandung banyak protein yang begruna bagi tubuh manusia,banyaknya protein yang terkandung pada susu tergantung pada jenis susu yang akan di konsumsi, seperti halnya contoh berikut ini, yaitu :
    1) susu sapi
    pada susu sapi kandungan protein yang terdapat paa susu sapi sebanyak 3,20/100gram
    2)susu kedelai
    terdapat kandungan protein sebanyak 2,3/100gram
    dalam hal ini cara memperoleh susu untuk kita konsumsi tidak hanya berasal dari hewani saja melainnkan dari nabati(tumbuhan) juga ada, dan tidak kala pentingnya dari susu hewani.

    dalam hal ini ada beberapa dampak pada tubuh jika kekurangan maupun kelebihan mengkonsumsi protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :
    1) kekurangan protein
    kekurangan protein akan menyebabkan kwasiokor dan marasmus.
    2) kelebihan protein
    kelebihan protein akan menyebabkan kerusakan hati dan otak dalam hal ini apabila tubuh mendapatkan jumlah protein yang berlebihan berat badan akan meningkat dan dapat mengganggu organ-organ lainnya. Imbangi konsumsi protein dengan makanan lainnya yang tidak mengandung protein. Konsumsi makanan yang mengandung banyak serat seperti buah atau sayur untuk menjaga berat badan tetap stabil. sekian :)



    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penentuan Stereokimia pada Monosakarida

Analisis Pembentukan Struktur Sekunder dan Tersier pada Protein

Beberapa Monosakarida dan Penentuan Stereokimia